Pengalaman TKD CPNS 2018

Bismillah..
Kali ini mau sharing pengalaman kemarin, barangkali bermanfaat untuk yang mau TKD CPNS 2018
.
Singkat cerita, karena berbagai macam pertimbangan, akhirnya saya memutuskan ikut meramaikan bursa seleksi CPNS 2018 dan menjatuhkan pilihan pada formasi di pemerintah provinsi jawa tengah untuk jabatan guru penempatan terdekat dengan tempat tinggal.
Pengumuman hasil seleksi administrasi tanggal 21 oktober
Pengumuman jadwal SKD keluar tanggal 25 oktober dan jadwal pelaksanaan SKD dimulai tanggal 26 okt - 3 nov.
Dan saya dijadwalkan tes di tanggal 28 okt sesi 1, pukul 07.00.
Namun pada perkembangannya ternyata pelaksanaan SKD tanggal 26 dan 27 diundur/direschedule ke tanggal lain. Maka jadilah saya peserta SKD pertama yang "njajal sistem".
Sesuai instruksi yang tertulis di pengumuman, saya standby lebih awal. Sebelum jam 6 sudah siap di lokasi yaitu di GOR Wujil Ungaran, Kabupaten Semarang.
Sesi 1 yg dijadwalkan untuk 1000 peserta dibagi dalam 2 kelompok, no urut 1-500 kelompok A dan 501-100 kelompok B. (nomor urut diambil dari file pengumuman jadwal, kolom paling kiri, gunakan 3 digit terakhir). Saya dan teman-teman masuk kelompok A dan masuk lebih dulu.
Untuk masuk ke dalam ruang pengarahan peserta dibariskan 5 banjar sesuai kelompok nomor, 1-100 lajur paling kanan, 101-200 di lajur sebelah kirinya, dan seterusnya.
Jam 6 lebih kami sudah bersiap berbaris. Beberapa menit menunggu panitia menginformasikan kalau servernya belum siap, belum terhubung, jadi dipersilahkan yang masih ada kepentingan boleh keluar dulu tetapi jangan jauh jauh. Yang mau sarapan, ke toilet, minta doa restu, mau ngASI, dll..  dulu boleh.. dan kami pun bubar.
Jam 7 kurang kami berbaris mengantri lagi.
Untuk ibu hamil tidak perlu mengantri, mereka diprioritaskan untuk baris di depan dan masuk ruang pertama dan di ruangan juga duduk di barisan paling depan.
Jam 7 lebih kami mulai masuk ruangan pengarahan satu per satu. Sebelum masuk ruangan ada 6 pemberhentian
1. Pengecekan kesesuaian identitas, peserta menunjukkan Kartu tes dan KTP.
2. Presensi kehadiran, tanda tangan rangkap 3 dan stempel/cap punggung tangan kiri.
3. Registrasi ulang untuk mendapatkan pin peserta untuk masuk ke aplikasi CAT.
4. Penitipan barang (barang dititipkan pengantar saja, supaya proses lebih cepat dan tidak perlu balik lagi ke ruang pengarahan setelah selesai tes)
5. Metal detector screening
6. Cek fisik, tangan mbaplang, diraba-raba terutama bagian samping badan saku baju, saku celana.
Lalu diarahkan untuk duduk dengan rapi mulai dari kursi paling ujung.
Di dalam ruang menyimak tata cara pengerjaan CAT melalui video yang terproyeksi ke dinding ruangan dan menunggu ke-500 peserta masuk ruangan semua (kurleb 1/2jam an atau lebih, nggak tau persis karena nggak ada yg pake jam).
Selanjutnya berbaris rapi menuju ruang CAT. Di pintu masuk peserta diberi kertas dan pensil lalu masuk duduk menghadap laptop sesuai arahan. Oke mulai mengerjakan, login ke aplikasi CAT menggunakan nik, nomor peserta, pin peserta dan pin sesi tes (pin sesi tertera di layar depan).
Daaan masalah pun mulai muncul. Soal tidak bisa dijawab. Bolak balik nge klik tak ada respon menyimpan dan berganti soal sementara waktu terus berjalan. Banyak peserta, sebagian besar mengalami kendala ini termasuk saya. Pengawas kemudian menginstruksikan untuk menutup jendela browser dan login kembali nanti agar waktu tidak terus berkurang. Login lagi, masih sama kendalanya..koneksi lambat, butuh 3-5x nge-klik dan nunggu 3-5 detik/klik baru bisa nyimpan dan lanjut ke soal berikutnya. Begitu terus klak klik klak klik logan login lambat sekali. Di sini lah banyak waktu terbuang percuma tanpa hasil. Jadi ternyata server nya atau apalah namanya itu yaa.. terlalu berat dan nggak kuat saat 500 laptop itu bekerja bersama-sama. Nampaknya belum diuji coba untuk penggunaan massal secara serentak. Melihat kondisi yang sedikit chaos, panitia memberi alternatif solusi. Untuk yg bisa mengerjakan dengan lancar silahkan dilanjutkan, sebagian yang kesulitan menunggu dulu sampai jaringan tidak terlalu sibuk. Kamipun mau tidak mau harus sepakat dengan opsi tersebut dan saya memilih menunggu, sambil sesekali mencoba login ulang. Kalau ditotal saya mungkin ada 10x login ulang.

Saat itu bisa dibilang keadaan sangat tidak kondusif untuk sebuah tes. Pengawas yang banyak itu mondar mandir menghampiri peserta di sana sini yang mengangkat tangan karena bermasalah, bahkan ada laptop yang sama sekali tidak connect jaringan internetnya. Petugas IT yang tak berseragam panitia pun banyak yang menyusup ke sela sela peserta mengecek ini itu macam macam. Meskipun saya tidak panik, bagi saya keadaan ini cukup mengganggu fokus dan konsentrasi.
15menitan berjalan, kondisi berangsur terkendali, dan saya pun mulai mengerjakan, berdamai dengan keterbatasan sistem jaringan yang demikian, 3-5x klik jawaban dan menunggu 3-5 detik baru bisa respon nyimpan dan ganti soal. Kalau diakumulasi buang waktunya lumayan, bisa 5-10 menit sendiri. Dipikir memang sangat tidak efektif dan efisien tapi kalau menunggu sampai benar benar was wes koneksinya kapan selesainya.. kasihan yang nunggu di luar masih ribuan peserta.
Habis waktu mengerjakan, langsung keluar skor, dan satu per satu dari kami keluar ruangan.
Tengok kanan kiri nggak ada yg kenal jadi langsung lah ke parkiran, kasihan balita saya sudah menunggu emaknya kepengin medang.. hihihi..
Sampai parkiran pas mau pulang nengok jam, sudah jam 10.30an. Maasya Allah kepala rasanya cekot cekot, mata sepet, lapar dan haus. Di jalan pulang rasanya mual pengin muntah. Luar biasaa.. alhamdulillah, dapat pengalaman yang berkesan.
Jadi tes yang semula dijadwalkan 1 sesi dengan 1000peserta jam 7-9. Sampai jam 11an kurang baru selesai sebagian, sesi 1a, masih ada sesi 1b.
Kabar terakhir menyebutkan dari yang dijadwalkan kemarin ada 6 sesi (6000 peserta) ternyata hanya terlaksana 4 setengah sesi (2279 peserta) sampai pukul 22.00.  (Atas instruksi pak Ganjar yang langsung turun ke lokasi karena banyak komplain, tes dihentikan sampai pukul 22.00 saja). Peserta sesi 4b, 5, dan 6 direschedule ke hari yang lain.

Tanggapan pribadi:
Meski terkesan jadi belum siap secara teknis pelaksanaan, saya menolak untuk kecewa, sedih, marah atau berprasangka dan berperasaan negatif lainnya. Saya lelah, tapi panitia pasti jauh lebih lelah, dan saya yakin mereka sudah mengusahakan yang terbaik. Berdamai dengan keadaan yang ada di luar kendali kita membuat kita merasa lebih baik.
Harapan:
Semoga pengalaman hari pertama ini tidak terulang, dan pelaksanaan hari-hari selanjutnya jauh lebih baik, ada perbaikan sistem dan peningkatan kualitas dukungan jaringan, server, sarpras yang lebih memadai sahingga kendala teknis tak perlu terjadi.
Saran untuk yang mau tes:
Berdoalah mohonkan kelancaran pada Allah SWT yang maha kuasa.
Siapkan mental, hati yang lapang untuk menerima berbagai keadaan yang mungkin terjadi.
Tetap tenang dan jangan panik jika terjadi masalah di ruangan CAT. angkat tangan dan panitia akan membantu.
Siapkan fisik dalam kondisi prima.
Belajar yang matang, siapkan kemampuan dan strategi
Saran untuk pengantar:
Beri dukungan, semangat untuk yang mau tes. Setelah selesai tes, berikan senyuman, sambut dengan ceria, berikan air minum, roti atau makanan lainnya..jangan buru buru nanya hasil ya.. hehehe..
.
.
Terima kasih sudah mau membaca cerita saya yang panjang ini. Semoga bermanfaat untuk teman teman.
untuk menjawab soal-soal.

Komentar